Bila mengenang masa lalu pada saat penulis lulus sebuah SMA di Kab Bandung. Dengan niat ingin masuk perguruan tinggi negeri dulu namanya bukan SNMPTN tapi Sipenmaru (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru). Ketika daftar bersamaan dengan teman-teman satu sekolah di kampus UNPAD jl. Dipati Ukur Bandung. Harus rela berdesakan dalam sebuah antrian yang sangat panjang, serta harus kepanasan dibawah teri sinar matahari.
Kalau saat ini dengan kemajuan teknologi maka membawa dampak bagi kemudahan transaksi termasuk saat mendaftar SNMPTN.Dengan adanya sistem pendaftaran online melalui website maka para calon peserta tidak usah antri untuk mendapatkan formulir seperti layaknya antri yang dilakukan Bobotoh, Jakmania atau Bonek untuk dapat tiket suatu pertandingan dalam Liga Super Indonesi.
Waktu saya mendaftar dulu mula-mula antri dengan dikawal kaka mahasiswa senior yang jadi Menwa (Resimen Mahawarman) kerap kali diantara kami ada yang tidak tertib maklum pada saat itu kami Ndeso walau dari Bandung kami itu di Kabupaten bukan dari kota Bandung bagi dalam maka tidak segan kami ditegur. Layaknya dalam cerita Rakyat Jawa Barat seorang tokoh yang bernama Kabayan dalam serial “kabayan saba kota”.(saba= pergi ke)
Setelah dapat giliran kami di masukkan sebuah ruangan khusus untuk diberi pengarahan cara pengisian formulir yang harus diisi dengan pensil 2b. Dimana pada saat tersebut kami baru pertama kali mengenal pensil 2b untuk mengisi formulir karena sebelumnya yang saya tahu pensil 2B itu hanya untuk melukis saja. Karena zaman dulu pada saat UN belum ada ujian akhir di SMA namanya EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional).
Eh jadi ngelantur ke masa lalu jadi baca selanjutnya Mendaftar SNMPTN tertulis